Soroti Pembelajaran sekolah dasar dalam Pembangunan berkelanjutan dari berbagai negara PGSD FIP UNESA adakan Webinar Internasional

Pgsd.fip.unesa.ac.id, SURABAYA- Pada hari Senin, 6 Mei 2024  Lewat Platform Zoom Meeting, Program Studi S1 Pendiidkan Sekolah Dasar mengadakan internasional webinar yang bertemakan “ Sustainable and longlife Learning in elementary school”, webinar ini   mengundang 3 pembicara  dari berbeda negara yaitu dari Thailand, China dan Indonesia.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si. “Internasional webinar ini bertujuan untuk melibatkan guru terutama dalam pembelajaran di sekolah dasar menuju Pembangunan berkelanjutan  yang sedang di canangkan.” Ungkapnya dalam sambutan pembukaan.  Para pembicara yang berasal dari berbeda negara diharapkan dapat menambah pengetahuan peserta terkait topik tersebut.

Pembicara pertama memperkenalkan sebuah forum bernama SEAMEO. Pengenalan Forum tersebut dipaparkan oleh Director of SEAMEO STEM - ED Dr. Kristachai Somsaman dari Thailand yang dimoderatori oleh dosen PGSD Maretha Dellarosa, M.A., Ph.D, memperkanalkan SEAMEO yaitu sebuah forum regional untuk pengembangan kebijakan pendidikan mengenai longlife learning dan  titik fokus hubungan antara negara-negara Asia Tenggara, Asia dan Eropa untuk meningkatkan kerja sama dalam longlife learning. Ia juga memperkenalkan beberapa sekolah berupaya untuk mencapai SDGS dengan cara menerapkan pembelajaran STEM berbasis Problem Based Learning dan Project Based Learning.

Dari negara Tiongkok terdapat Pendekatan dosen National Dong Hwa University, Taiwan Prof. Chang, Te- sheng yang unik di utarakan oleh dosen National Dong Hwa University, Taiwan Prof. Chang, Te- sheng. Dalam  sesi nya ia di moderator oleh Ricky Setiawan, S.Pd.SD., M.Ed yang merupakan dosen Prodi PGSD, lulusan dong hwa university. Prof. Chang, Te- sheng, mengaitkan karakteristik  bencana alam gempa yang ada di indonesia dan china membuat kesamaan antara indonesia dan china. Adanya bencan alam seperti ini seharusnya membuat negara semakin bersemangat dan mencari jalan keluar terkait masalah tersebut. Ia menghubungkan salah satu pendekatan untuk mengintegrasikan SDGS dan longlife laearning kedalam  kurikulum yaitu dengan Place based education (PBE).

Di sisi yang lain  dosen Universitas Negeri Jakarta Prof. Yuli Rahmawati yang dimoderatori oleh Zaenal Abidin, S.Pd., M.Pd. mengungkapkan bahwa stem dapat dihubungkan dengan pembelajaran sosial yaitu dengan pembelajaran IPAS (IPA dan  Sosial). IPAS yang merupakan salah satu mat apelajaran di kurikulum Merdeka. Untuk menerapkannya dalam pembelajaran terdapat beberapa tahapan yaitu empethise, define, ideate, prototype lalu yang terakhir adalah test.

 

Penulis : Ria Risky Syah Putri Ayu Fadilla