Belajar dari Tokoh: Meneladani Perilaku Mohamad Ahsan sang Legenda Badminton yang Berencana Gantung Raket Tahun Depan
Oleh: Nanda Veruna Enun Kharisma, M.Pd.
Menyusul sang partner, Hendra Setiawan, Mohamad Ahsan pun akhirnya mengumumkan rencana pensiunnya dari kancah bulutangkis profesional dunia. Ahsan, atau yang akrab disapa Babah, mengumumkan pensiun melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa (10/12) malam. Pengumuman tersebut hanya berselang satu pekan dari unggahan Hendra Setiawan, sang partner. Sama seperti Kohend, Babah juga akan menjadikan Daihatsu Indonesia Masters 2025 sebagai last dance atau turnamen pamungkas dari perjalanan karirnya. Artinya, pertandingan terakhir yang dimainkan Hendra-Ahsan pada turnamen tersebut akan menutup era The Daddies.
Ahsan lahir di Palembang, Sumatera Selatan dan mengawali karir badmintonnya dengan berlatih di Klub Pusri. Ahsan muda sempat berpindah untuk berlatih di klub Bina Bangsa hingga akhirnya bergabung dengan klub PB Djarum pada tahun 2007. Dalam perjalanan karirnya, Ahsan sempat bermain dengan beberapa nama seperti Rian Agung dan Bona Septano. Namun, rupanya berpasangan dengan Hendra Setiawan adalah kombinasi yang paling mujarab dalam melejitkan karir badmintonnya. The Daddies telah mengoleksi 3 kali juara dunia, 3 kali juara final akhir musim, medali emas Asian Games, dan medali emas Thomas Cup, hingga beberapa kali menduduki ranking 1 dunia versi BWF.
Ada satu hal yang juga menarik dari seorang Mohamad Ahsan, di samping prestasi dan skill badmintonnya yang menakjubkan. Ia telah dikenal secara mendunia sebagai salah satu atlet badminton paling sopan dan paling taat pada ajaran agama Islam. Beberapa kebiasaan Babah yang kerap menjadi perbincangan hingga dipuji oleh komentator resmi BWF, Gillian Clark (Oma Gill), yaitu minum sambil duduk atau berjongkok, tidak bersalaman dengan lawan jenis, bersikap tenang dan sabar, jujur, ramah, dan sopan. Ahsan juga tetap menjalankan ibadah puasa meskipun harus menjalani pertandingan.
Ahsan juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, hangat, dan menyenangkan di mana pun berada dan kepada siapa saja. Di rumah, Babah adalah sosok suami dan ayah yang dicintai. Di Pelatnas, Ahsan adalah seorang atlet senior yang mengayomi walau sering bersikap jail. Di lapangan, Mohamad Ahsan adalah seorang pemain belakang yang tangguh dengan kekuatan smash yang mematikan. Ia pernah melesatkan smash berkecepatan 405 km/jam pada semifinal ajang India Open pada 2022 silam. Bayangkan, Moh. Ahsan melakukannya pada usia yang telah tergolong veteran! Luar biasa!
Happy retirement, Legend! Selamat pensiun, Babah! Terima kasih atas dedikasi dan keteladananmu yang luar biasa!