Kuliah di PGSD, jadi Seniman?

pgsd.fip.unesa
– Apa yang ada di benak kalian ketika mendengar kata “guru SD”? Pasti tidak
jauh dari profesi paling mudah karena hanya mengajar anak-anak kecil, atau
kuliahnya paling gampang dan ringan karena hanya memelajari pelajaran SD. Hanya
sebatas itukah guru SD dan PGSD? Tentu saja tidak.
Dalam
podcast perdana jurusan yang dipandu oleh Pak Pandu pada Selasa (4/8/2020), Pak
Yoyok -atau yang lebih dikenal dengan Mr. Yock- selaku podcasts guest
mengungkapkan bahwa ada ciri khas dari PGSD UNESA, yakni adanya matakuliah SENIOR
atau Seni dan Olahraga.
Mr.
Yock menyampaikan bahwa “Lulusan PGSD harus bisa menguasai semua seni, karena nanti
ketika mengajar, akan ada yang namanya pelajaran seni budaya. Sehingga, kita
membekali seluruh bidang seni, mulai dari musik, tari, seni rupa hingga
kerajinan.”
“Di PGSD diajari musik, itu tujuannya tidak
untuk mencetak mahasiswa menjadi seorang pemusik, musisi, atau penyanyi. Namun,
kita membekali agar mereka menjadi seorang guru SD yang siap untuk menjadi guru
kelas yang sebenarnya,” jawab Mr. Yock saat mendapat pertanyaan mengenai tujuan
diajarkannya seni musik kepada mahasiswa PGSD. “Karena kalau guru kelas yang
sebenarnya itu kan selain lima mapel, juga harus bisa mengajar seni budaya,”
imbuh Mr. Yock.
Sebelumnya,
perlu diketahui bahwa Mr. Yock ini merupakan satu-satunya dosen di PGSD yang memiliki
ketertarikan dan bakat di bidang seni, khususnya seni musik. Dalam setiap
tahun, diadakan sebuah placement test –tes untuk menentukan kelas berdasarkan
skor akhir- untuk menemukan mahasiswa yang “luwes” bermain alat musik, entah
itu keyboard, gitar, drum, atau lainnya. Namun, tahun ini berbeda, karena
adanya pandemi, maka placement test yang biasa diadakan offline dan secara
bergilir diuji sendiri oleh Mr. Yock, diganti dengan nilai-nilai yang pernah
diberikan kepada mahasiswa.
Saat
disinggung mengenai publikasi karya musik bersama mahasiswa, khususnya inovasi
lagu anak-anak yang memiliki vibe ceria, Mr. Yock mengatakan bahwa pihaknya
belum mempublikasikan karya, namun sudah menghasilkan banyak karya kolaborasi
bersama dengan mahasiswa, seperti memparodikan syair menjadi tulisan tertentu,
atau perform studio.
“Menarik
sekali ide Pak Pandu. Mungkin semester ini kita akan publish,” timpal Mr. Yock.
Jadi,
mari tunggu hasil karya dosen rasa seniman bernama Mr. Yock bersama mahasiswa
PGSD untuk anak-anak di era globalisasi. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa tonton
video berjudul “Mr. Yock on Podcast” di bawah ini.