Pentingnya Kemampuan Berkomunikasi bagi Calon Guru SD di Era Merdeka Belajar
![](https://statik.unesa.ac.id/pgsd/thumbnail/7fcaecc8-8420-4d30-99f0-fcef15e8b948.jpg)
Oleh Putri Rachmadyanti, M.Pd.
Dalam ranah pendidikan, peran guru sangat vital dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Terutama untuk guru di tingkat sekolah dasar (SD), kemahiran komunikasi yang efektif menjadi kunci utama dalam membimbing siswa selama masa penting perkembangan mereka. Saat ini, dengan adopsi kebijakan Merdeka Belajar yang menitikberatkan pada pembelajaran berpusat pada siswa, kemampuan berkomunikasi menjadi semakin penting dan relevan.
PGSD sebagai prodi yang menyiapkan calon guru SD tentunya bertugas memotivasi para mahasiswa untuk berkompeten di bidang komunikasi. Kemampuan komunikasi ini dilakukan baik secara tulis maupun lisan kepada berbagai khalayak, tidak hanya siswa namun juga rekan sejawat, Guru, kepala Sekolah, dan juga masyarakat. Kemampuan komunikasi ini bisa diasah melalui kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM) yang juga merupakan program semua Perguruan Tinggi. Mahasiswa Calon Guru SD ini dapat mengikuti Kampus Mengajar, Program Magang di Sekolah, Pertukaran Mahasiswa, Proyek Kemanusiaan, dan program MBKM lainnya yang dikenal dengan istilah 9 Bentuk Kegiatan Pembelajaran (9 BKP).
Di Program Studi PGSD Universitas Negeri Surabaya (Unesa), kemampuan komunikasi menjadi salah satu kompetensi yang dilatih melalui berbagai kegiatan akademik dan praktik lapangan. Sebagai contoh, mahasiswa Program Studi PGSD secara aktif terlibat dalam microteaching dan PPL (Program Pengalaman Lapangan), di mana mereka belajar menyampaikan materi secara interaktif, jelas, dan inklusif.
Salah satu pengalaman inspiratif berasal dari seorang mahasiswa PGSD Unesa yang mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah dasar inklusi. Di lingkungan kelas tersebut, ia berinteraksi dengan siswa-siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan komunikasi yang penuh kesabaran dan perhatian, ia berhasil membantu seorang siswa tunarungu dalam memahami pelajaran matematika dengan menggunakan bahasa isyarat sederhana dan visualisasi gambar. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan keterampilannya sebagai calon guru, tetapi juga memberikan dampak nyata pada perkembangan siswa tersebut.
Sebagai contoh, terdapat kegiatan proyek dalam kegiatan Merdeka Belajar yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di SD mitra. Dalam salah satu proyek, para mahasiswa menerapkan pendekatan storytelling untuk mengajarkan konsep Pancasila. Dengan menggunakan gaya komunikasi yang bersifat naratif dan melibatkan siswa dalam diskusi, mereka berhasil menciptakan pengalaman pembelajaran yang berkesan, di mana siswa tidak hanya memahami prinsip-prinsip Pancasila, tetapi juga mampu mengisahkan kembali cerita tersebut dengan gaya bahasa mereka sendiri.
Kemampuan komunikasi tidak hanya diperlukan untuk menyampaikan materi, tetapi juga untuk membangun hubungan positif dengan siswa. Seorang guru yang mampu berkomunikasi dengan empati akan lebih mudah memahami kebutuhan siswa, baik dari segi akademik maupun emosional. Dalam pengelolaan kelas, komunikasi yang jelas dan tegas dapat membantu menciptakan suasana belajar yang tertib dan menyenangkan.
Di samping berinteraksi dengan siswa, guru juga perlu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang tua dan rekan kerja. Dalam kerangka Merdeka Belajar, kolaborasi antara guru dan orang tua seringkali diperlukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di lingkungan rumah. Keterampilan dalam menyampaikan informasi perkembangan siswa dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami merupakan salah satu tanda profesionalisme yang dimiliki oleh seorang guru.
Sehingga patutlah mahasiswa era saat ini agar tetap semangat untuk menagasah ketrampilan berkomunikasi, karena merupakan kunci kunci utama dalam menjalin kerjasama antara guru, siswa, orang tua, dan rekan kerja. Guru tidak hanya bertanggung jawab pada siswa tetapi juga perlu berkolaborasi dengan orang tua serta kolega. Salah satu aspek penting dari profesionalisme guru adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan perkembangan siswa secara jelas dan mudah dipahami kepada orang tua.