Revolusi Kecil dalam Pikiran: Apakah menjadi ‘Overthinker’ itu Sebuah Superpower?
![](https://statik.unesa.ac.id/pgsd/thumbnail/d10f4bf5-2db7-4cd9-9823-81df2356549f.jpg)
Oleh: Dr. Fiena Saadatul Ummah, M.Pd.
Menjadi seorang ‘Overthinker’ sering kali dianggap sebagai beban, terjebak dalam pemikiran yang berlarut-larut, ragu, dan cemas. Namun, apakah kita pernah berpikir bahwa Kemampuan ini bisa menjadi superpower?
Dalam dunia yang serba cepat ini, berpikir terlalu banyak mungkin memberikan keuntungan tersembunyi. Seorang ‘Overthinker’ cenderung menganalisis segala aspek dengan teliti, mempertimbangkan setiap kemungkinan, dan merinci solusi yang lebih mendalam. Kecenderungan ini bisa mendorong kreativitas, memperhalus Keputusan dan mengurangi kesalahan.
Namun, seperti halnya pedang bermata dua, Kemampuan ini bisa berubah menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik. Kelebihan dalam berpikir bisa menyebabkan kelelahan mental. Jadi, apakah menjadi ‘Overthinker’ itu superpower? Bisa jadi, asalkan kita belajar mengendalikan dan mengarahkan kecenderungan itu dengan bijak. Pada akhirnya, revolusi kecil dalam pikiran ini terletak pada bagaimana kita memanfaatkan Kemampuan berpikir yang mendalam untuk menciptakan solusi, bukan terjebak dalam keraguan.