Skripsweet atau Skripsih: Drama Mahasiswa di Balik Lembar Bab IV
![](https://statik.unesa.ac.id/pgsd/thumbnail/68260a84-95e0-4e6a-b249-e4309b40845b.jpg)
Oleh: Dr. Fiena Saadatul Ummah, M.Pd.
Bagi mahasiswa, skripsi adalah perjalanan emosional yang penuh dengan dinamika, khususnya saat menginjak Bab IV, bagian yang sering menjadi pusat drama akademik. Istilah seperti "skripsweet" atau "skripsick" muncul untuk menggambarkan perasaan campur aduk yang dialami mahasiswa dalam menyelesaikan karya ilmiah mereka. Bab IV, yang biasanya berisi analisis data, adalah puncak dari semua usaha, kerja keras, dan, tentu saja, kesabaran.
Bagi sebagian mahasiswa, skripsi terasa "sweet" ketika data yang dikumpulkan sesuai harapan, hasil analisis mendukung hipotesis, dan bimbingan dosen berjalan lancar. Namun, tidak sedikit yang mengalami "skripsick"—perjuangan yang disertai tangis, kesalahan analisis, dan revisi tiada henti. Bab IV sering menjadi cerminan seberapa matang seorang mahasiswa dalam memahami penelitian yang dilakukannya.
Dalam proses menyusun Bab IV, mahasiswa dihadapkan pada berbagai tantangan. Mulai dari mengolah data menggunakan perangkat lunak statistik yang sering terasa rumit, hingga menyusun narasi analisis yang logis dan berbobot. Dalam situasi ini, mereka tidak hanya diuji secara intelektual, tetapi juga secara emosional. Ketika hasil penelitian tidak sesuai harapan, mahasiswa harus menunjukkan ketangguhan untuk mencari solusi. Di sinilah mereka belajar bahwa skripsi bukan hanya tentang mendapatkan gelar, tetapi juga tentang membentuk mental yang tangguh.
Bimbingan dosen juga memainkan peran penting dalam drama ini. Ada dosen yang dengan sabar memberikan masukan konstruktif, tetapi ada pula yang membuat mahasiswa merasa tertekan dengan revisi yang tidak pernah berakhir. Mahasiswa pun belajar untuk menghadapi tekanan, mengatur waktu, dan menyusun strategi komunikasi yang efektif.
Meskipun penuh drama, menyelesaikan Bab IV adalah momen krusial yang memberikan rasa pencapaian luar biasa. Di sini, mahasiswa melihat hasil dari semua usaha mereka, mulai dari pencarian literatur hingga pengumpulan data di lapangan. Proses ini mengajarkan pentingnya konsistensi, fokus, dan rasa tanggung jawab.
Pada akhirnya, "skripsweet" atau "skripsick" adalah pengalaman subjektif yang membentuk perjalanan mahasiswa menuju kelulusan. Skripsi mengajarkan bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga dari proses belajar dan pertumbuhan yang dialami sepanjang jalan. Bab IV, dengan segala dramanya, adalah bukti nyata bahwa perjuangan akademik adalah bagian tak terpisahkan dari pencapaian hidup.