Teori Piaget: Perspektif Perkembangan Kognitif Anak
Teori Piaget:
Perspektif Perkembangan Kognitif Anak
Jean Piaget, seorang ahli biologi Swiss, tertarik untuk menemukan asal-usul pengetahuan dan bagaimana pengetahuan berkembang selama masa kanak-kanak. Pada awal tahun 1920-an, ia mulai mempelajari cara anak-anak memecahkan masalah, yang menghasilkan teorinya tentang perkembangan intelektual pada anak-anak. Melalui pengamatannya terhadap anak-anak, Piaget mengusulkan gagasan berikut tentang proses pembelajaran.
- Anak-anak adalah pembelajar yang aktif
- Anak-anak membangun pengetahuan dari pengalaman mereka melalui mengembangkan pemikiran dan tindakan yang serupa. Melalui pengalaman yang berkelanjutan, anak-anak memodifikasi atau mengintegrasikan skema mereka.
- Anak-anak belajar melalui dua proses, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi melibatkan penanganan objek atau peristiwa dengan cara yang konsisten dengan skema yang ada. Akomodasi adalah modifikasi skema yang ada untuk memperhitungkan objek baru atau peristiwa baru. Asimilasi dan akomodasi saling melengkapi.
- Anak-anak harus berinteraksi dengan lingkungan fisik dan sosial mereka. Pengalaman baru dan interaksi sosial diperlukan untuk pembelajaran dan perkembangan kognitif.
- Anak-anak harus mengalami proses keseimbangan untuk maju menuju tingkat pemikiran yang lebih kompleks. Keseimbangan adalah keadaan nyaman antara pemahaman kita tentang dunia dan pengalaman kita dengan peristiwa baru yang memanfaatkan skema yang ada. Ketidakseimbangan adalah keadaan ketidaknyamanan mental, yang beralih untuk mengakomodasi, mengganti, mengatur ulang, atau mengintegrasikan skema untuk memahami dan menjelaskan peristiwa. Ekuilibrasi adalah pergerakan dari keseimbangan menuju ketidakseimbangan.
Terakhir, menurut Piaget, perkembangan kognitif bergantung pada perubahan neurologis yang dikendalikan secara genetik dan pematangan otak.
Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget
Tahap Sensorimotor (Usia Lahir hingga Dua Tahun)
Pada tahap sensorimotor, anak-anak memahami dunia dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan sensorik dan motorik mereka. Skema mereka didasarkan pada perilaku dan persepsi yang dipelajari melalui interaksi fisik dengan lingkungan mereka. Pada awal tahap ini, anak-anak tidak memiliki skema mental dan tidak mampu menggambarkan objek secara mental. Kemudian mereka mengembangkan kekekalan objek, yaitu kesadaran bahwa objek ada bahkan saat tidak terlihat. Ini merupakan langkah menuju pemahaman hubungan sebab dan akibat.
Tahap Praoperasional (Usia Dua hingga Tujuh Tahun)
Pemikiran praoperasional melibatkan pengembangan pemikiran simbolik, atau memikirkan sesuatu saat tidak terlihat. Keterampilan bahasa muncul serta kemampuan untuk mempelajari sejumlah besar konsep konkret selama tahap ini, tetapi anak-anak masih belum mampu memahami ide-ide abstrak seperti berbagi dan keadilan. Bahasa juga menyediakan dasar untuk interaksi sosial. Ucapan egosentris atau mengatakan sesuatu tanpa mempertimbangkan perspektif orang lain merupakan karakteristik tahap ini.
Tahap Operasi Konkret (Usia Tujuh hingga Sebelas Tahun)
Pada tahap ini, anak-anak mampu menyusun pikiran mereka dengan cara yang masuk akal; mereka berpikir secara logis. Anak-anak mulai menyadari bahwa pikiran dan perasaan mereka mungkin tidak dibagikan oleh orang lain. Anak-anak pada tahap ini memandang ide secara konkret dan harfiah. Mereka mampu mengklasifikasikan objek ke dalam dua kategori atau lebih. Anak-anak juga mampu mengurutkan objek berdasarkan ukuran, panjang, atau berat yang bertambah atau berkurang, suatu kemampuan yang disebut seriasi. Berpikir selama tahap ini melibatkan pikiran konkret dan sering kali membutuhkan bahan yang dapat dimanipulasi secara fisik untuk memecahkan masalah. Masalah hipotetis dapat membingungkan.
Tahap Operasional Formal (Usia Dua Belas hingga Dewasa)
Individu dalam tahap ini kini mampu memikirkan konsep yang abstrak atau hipotetis. Mereka mampu memecahkan masalah abstrak secara sistematis menggunakan pemikiran deduktif dan menggeneralisasikan hasilnya.
Sumber:
Jones, D. H. T. (2005). Elementary education: A reference handbook. Santa Barbara, California: ABC-CLIO,Inc