8 Mahasiswa Mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di PGSD UNESA, dari Universitas Negeri Makassar hingga Universitas Gorontalo
![](https://statik.unesa.ac.id/pgsd/thumbnail/b8b8aea4-2e99-454f-8924-066eb64004f4.jpg)
Pgsd.fip.unesa.ac.id — Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang diikuti oleh Khudriah, Shela, Nisa, ismi, Ica, Firda, Wahyuni, Warda mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar dan Universitas Negeri Gorontalo telah berlangsung sukses di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Program ini berlangsung selama 4 bulan 16 hari, dari 1 Februari 2024 hingga 16 Juni 2024.
Hal yang memotivasi Khudriah dan teman-temannya memilih PGSD UNESA dalam program PMM, “Karena yg pertama saya mau ikut PMM di Pulau Jawa karena dengar - dengar kualitas pendidikan di Pulau Jawa itu lebih bagus dibanding pulau-pulau lain di Indonesia, terus cari kampus yang kurikulumnya sama dengan kampus asal saya, lalu lihat akreditasi kampus sama akreditasi jurusan/prodinya, jadi kami cari kampus yang setidaknya setara dengan akreditasi kampus dan jurusan kami, “ ucap Khudriah. Lalu Khudriah mewakili teman-temannya mengungkapkan bahwa memilih PMM di PGSD UNESA adalah hal yang tepat, “Dan tidak menyesal juga bisa ikut PMM di PGSD UNESA, soalnya orang-orang di sana (Surabaya) ramah, dosennya baik-baik, santai tapi tegas, terutama Kaprodinya, idola bangett, “ imbuhnya.
Selama program berlangsung, para mahasiswa PMM menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah adaptasi bahasa. Banyak dari mereka yang belum terbiasa menggunakan bahasa Jawa, yang merupakan bahasa sehari-hari di Surabaya. Kesulitan ini diatasi dengan cara aktif bertanya kepada teman-teman mereka untuk mendapatkan penjelasan dalam bahasa Indonesia. Interaksi ini tidak hanya membantu mereka memahami bahasa Jawa, tetapi juga mempererat hubungan persahabatan di antara mereka.
Selama mengikuti program PMM di PGSD UNESA mereka tidak hanya belajar menetap dikampus saja tetapi mereka juga mengikuti kegiatan modul nusantara dengan jalan-jalan santai ke tempat-tempat bersejarah atau tempat yang menjadi ciri khas dari daerah Surabaya, “ Seru bisa mengenal budaya setempat (salah satu kebhinekaan Indonesia) melalui kegiatan modul nusantara, “ ungkap Khudriah.
Selain menghadapi tantangan bahasa, program PMM ini juga memberikan manfaat besar bagi para mahasiswa, terutama bagi mereka yang introvert dan memiliki kesulitan dalam bersosialisasi. Berkat program ini, mereka menjadi lebih terbuka, mendapatkan banyak teman baru, dan mengenal berbagai budaya yang ada di Indonesia. Pengalaman ini memperkaya pemahaman mereka tentang keragaman budaya, khususnya budaya Pulau Jawa dan lebih khususnya lagi budaya Surabaya.
“ Kesan saya mengikuti PMM/berkuliah di UNESA sangat senang, dapat banyak pengetahuan dan pengalaman yang baru, berharap bisa balik lagi ke UNESA, untuk pesannya semoga PGSD UNESA tetap menerima mahasiswa PMM nantinya dengan baik seperti angkatan kami, “ ujar Khudriah.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di PGSD UNESA tidak hanya membantu para mahasiswa dalam pengembangan akademis, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang keragaman, toleransi, dan pentingnya komunikasi lintas budaya. Mahasiswa-mahasiswa yang terlibat dalam program ini diharapkan dapat membawa pengalaman dan pengetahuan baru ke kampus asal mereka, sehingga dapat menyebarluaskan semangat persatuan dan keberagaman di seluruh Indonesia.