Soroti Pembelajaran sekolah dasar dalam Pembangunan berkelanjutan dari berbagai negara PGSD FIP UNESA adakan Webinar Internasional
![](https://statik.unesa.ac.id/pgsd/thumbnail/1ef90172-c464-472e-a702-61f2aa784939.png)
Soroti Pembelajaran sekolah dasar dalam Pembangunan
berkelanjutan dari berbagai negara PGSD FIP UNESA adakan Webinar Internasional
Pgsd.fip.unesa.ac.id, SURABAYA- Pada hari Senin, 6 Mei 2024 Lewat Platform Zoom Meeting, Program Studi S1
Pendiidkan Sekolah Dasar mengadakan internasional webinar yang bertemakan “
Sustainable and longlife Learning in elementary school”, webinar ini mengundang 3 pembicara dari berbeda negara yaitu dari Thailand,
China dan Indonesia.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Prof. Dr. Mochamad Nursalim,
M.Si. “Internasional webinar ini bertujuan untuk melibatkan guru terutama dalam
pembelajaran di sekolah dasar menuju Pembangunan berkelanjutan yang sedang di canangkan.” Ungkapnya dalam
sambutan pembukaan. Para pembicara yang berasal
dari berbeda negara diharapkan dapat menambah pengetahuan peserta terkait topik
tersebut.
Pembicara pertama memperkenalkan sebuah forum bernama SEAMEO.
Pengenalan Forum tersebut dipaparkan oleh Director of SEAMEO STEM - ED Dr.
Kristachai Somsaman dari Thailand yang dimoderatori oleh dosen PGSD Maretha
Dellarosa, M.A., Ph.D, memperkanalkan SEAMEO yaitu sebuah forum regional untuk
pengembangan kebijakan pendidikan mengenai longlife learning dan titik fokus hubungan antara negara-negara Asia
Tenggara, Asia dan Eropa untuk meningkatkan kerja sama dalam longlife learning.
Ia juga memperkenalkan beberapa sekolah berupaya untuk mencapai SDGS dengan
cara menerapkan pembelajaran STEM berbasis Problem Based Learning dan Project
Based Learning.
Dari negara Tiongkok terdapat Pendekatan dosen National Dong
Hwa University, Taiwan Prof. Chang, Te- sheng yang unik di utarakan oleh dosen National
Dong Hwa University, Taiwan Prof. Chang, Te- sheng. Dalam sesi nya ia di moderator oleh Ricky Setiawan,
S.Pd.SD., M.Ed yang merupakan dosen Prodi PGSD, lulusan dong hwa university. Prof.
Chang, Te- sheng, mengaitkan karakteristik bencana alam gempa yang ada di indonesia dan
china membuat kesamaan antara indonesia dan china. Adanya bencan alam seperti
ini seharusnya membuat negara semakin bersemangat dan mencari jalan keluar
terkait masalah tersebut. Ia menghubungkan salah satu pendekatan untuk
mengintegrasikan SDGS dan longlife laearning kedalam kurikulum yaitu dengan Place based education
(PBE).
Di sisi yang lain dosen
Universitas Negeri Jakarta Prof. Yuli Rahmawati yang dimoderatori oleh Zaenal
Abidin, S.Pd., M.Pd. mengungkapkan bahwa stem dapat dihubungkan dengan
pembelajaran sosial yaitu dengan pembelajaran IPAS (IPA dan Sosial). IPAS yang merupakan salah satu mat
apelajaran di kurikulum Merdeka. Untuk menerapkannya dalam pembelajaran
terdapat beberapa tahapan yaitu empethise, define, ideate, prototype lalu yang
terakhir adalah test.
Penulis : Ria Risky Syah Putri Ayu Fadilla