Tingkatkan Kreativitas Menulis PGSD FIP UNESA Gelar Talkshow Literasi Bersama Sahabat Pena Kita

Pgsd.fip.unesa.ac.id, Surabaya 9
September 2023 – Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (
FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berkolaborasi dengan Sahabat Pena
Kita, menggelar Talkshow literasi di
Literasi di Gedung O5 Lantai 3 dengan tema Motivasi Menulis Kreatif dan Fiksi:
Mengembangkan Imajinasi Literasi pada Sabtu 9 September 2023, yang di moderator
oleh dosen PGSD Zaenal Abidin, S.Pd., M.Pd. Acara ini dihadiri sebanyak 200
lebih peserta dari Prodi PGSD dan dari luar prodi.
Kaprodi PGSD Putri Rachmadyanti,
S.Pd., M.Pd, dalam sambutannya
mengutarakan tujuan diadakan acara ini adalah untuk mengembangkan
menulis kreatif, terutama di bidang Pendidikan sekolah dasar. Wakil Dekan Bidang II Dr. Andi Kristanto,
S.Pd, M.Pd berharap agar selesai acara ini peserta dapat menghasilkan tulisan –
tulisan yang hebat.
Pemateri Pertama Khilma Anis atau
yang akrab di sapa ning Khilma merupakan penulis novel terkenal berjudul dan
sudah di visualkan menjadi film Hati Suhita, menerangkan novel Hati Suhita
menandai lahirnya sastra digital, hal ini dikarenakan novel tersebut merupakan
buah ke isengan yang di unggah di media
sosial yaitu facebook dan tak disangka menuai banyak pujian.
Ning Khilma juga mengutarakan bahwa
menulis novel di era digital dengan banyak lika liku kritikan membuat Ning
Khilma tetap belajar dan terus meningkatkan skill menulisnya, pasang surut saat
menulis novel, menjadikan dia sebuah Pelajaran sehingga ia berpesan kepada
peserta untuk menjadi penulis yang mempunyai kriteria Kreatif, Inovatif,
Kolaboratif dan Adaptif.
Dosen Sastra Inggris Fakultas Bahasa
dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Dr. Much. Khoiri, M.Si
sebagai pemateri kedua yang juga merupakan founder Rumah Virus Literau, editor
& penulis 74 buku menyampaikan bahwa buku pertamanya yang berjudul Ndoro
Saya Ingin Bicara lahir karena tekadnya “ aku ingin punya Impian”. Dari tekad
tersebut beliau mengawali karirnya dan lahir karya 74 buku.
Ia juga menyoroti bahwa penulis tidak boleh kalah dengan dunia teknologi, terutama AI yang digadang bisa menggantikan peran manusia. Kita sebagai mahasiswa haruslah mempunyai tekat yang kuat untuk menulis, dari yang menulis karena terpaksa menjadi menulis karena terbiasa.