Last Dance Hendra Setiawan: Belajar dari GoAT Badminton Asal Indonesia
![](https://statik.unesa.ac.id/pgsd/thumbnail/0dff899d-a2e5-432d-85c2-fee1d9be001c.png)
Oleh: Nanda Veruna Enun Kharisma, M.Pd.
Siapa yang tidak mengenal Hendra Setiawan, Sang Pebulutangkis legendaris dari Indonesia. Hendra Setiawa telah menjalani karir cemerlangnya sebagai atlet bulutangkis nasional Indonesia selama 35 tahun. Dalam perjalanan karirnya tersebut, Hendra Setiawan atau yang akrab disapa Koh Hendra, telah mengoleksi ratusan gelar prestisius. Salah satu puncak pencapaian Koh Hendra adalah berhasil menyabet medali emas ganda putra badminton pada Olimpiade Beijing 2008 bersama partner-nya kala itu yakni Alm. Markis Kido. Hendra termasuk salah satu atlet yang versatile karena berhasil meraih berbagai gelar kejuaraan bersama banyak partner yang berbeda. Dari sekian sekian banyak partner Hendra, yang paling fenomenal adalah Moh. Ahsan atau yang biasa dipanggil Babah Ahsan. Duo ikonik yang dijuluki The Daddies ini telah menorehkan prestasi yang membanggakan, di antaranya yaitu dya gelar All England, medali emas Asian Games 2014, tiga kali juara dunia (2013, 2015, 2019), medali emas Piala Thomas 2020, dan masih banyak lagi. Keduanya juga pernah menduduki ranking satu dunia BWF beberapa kali. Bahkan ada suatu masa di mana The Daddies menjadi rival abadi The Minions (Kevin-Marcus), duo ganda putra asal Indonesia, yang notabene usianya jauh lebih muda dari keduanya.
Setelah 35 tahun berkarir, di usianya yang ke-40 tahun, Hendra Setiawan akhirnya memutuskan untuk gantung raket. Pengumuman tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya (@hendrasansan) pada 3 Desember 2024 lalu. Ajang Daihatsu Indonesia Masters 2025 pada bulan Januari tahun depan akan menjadi penampilan terakhir (last dance) dari Sang Maestro. Tak pelak, unggahan tersebut mendapatkan banyak respon dari banyak atlet badminton dan penggemar sedunia. Kolom komentarnya dipenuhi dengan komentar yang berisi rasa kehilangan dan dukungan yang mendalam yang ditulis dalam berbagai bahasa.
Banyak ilmu dan pembelajaran hidup yang dapat diteladani dari kisah seorang Hendra Setiawan. Ia tidak hanya menjadi sosok yang memukau di lapangan dengan berbagai trik dropshot-nya yang mematikan. Di luar lapangan, Hendra juga merupakan seseorang yang luar biasa dan dicintai. Ia adalah seorang suami dan ayah yang hebat untuk istri dan ketiga anaknya. Ia juga menjadi sahabat yang menyenangkan dan dicintai semua orang, salah satunya adalah kompatriotnya yaitu Fajar Alfian. Bahkan Hendra juga diketahui sangat dekat dengan pebulutangkis muda asal Negeri Tirai Bambu, Liu Yuchen. Hal lain yang tidak kalah luar biasa dari Hendra Setiawan adalah dedikasi dan kerja kerasnya terhadap olah raga yang dicintainya itu. Stamina Hendra Setiawan bahkan kerap menjadi buah bibir di kalangan pecinta badminton (Badminton Lovers/BL) di seluruh dunia. Hendra pun mendapatkan julukan “Jahe Tua” dari komunitas BL Tiongkok. Dari Hendra Setiawa kita belajar bahwa bukan tidak mungkin untuk mencapai keseimbangan dalam karir, keluarga, persahabatan, maupun kehidupan pribadi yang lainnya. Kuncinya adalah dedikasi dan kerja keras.
Happy Retirement, Hendra Setiawan! Goresan tinta prestasimu yang cemerlang akan selalu terkenang.